Sunday, June 3, 2007
Sunday, May 27, 2007
BELAJAR MELALUI JARINGAN MAYA
A. PENDAHULUAN
Dewasa ini perkembangan Informasi Teknologi begitu pesat sekali,khususnya internet.Ini juga kita rasakan dampaknya di dunia pendidikan. Keberadaan Internet membuka sumber informasi, dan kita juga mengakses semua informasi. Kita bisa belajar melalui jaringan maya ( virtual network )yang artinya pembelajaran melalui saluran informasi yang dapat dilihat dan didengar hasilnya, tetapi tidak berwujud dalam bentuk fisik ( tidak dapat digenggam).
Jadi pengertian teknologi informasi adalah suatu teknologi yang digunakan untuk mengolah data, antara lain memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan, memanipulasi data dalam berbagai cara untuk menghasilkan informasi yang berkualitas, informasi yang relevan, akurat dan tepat waktu. Teknologi ini menggunakan seperangkat komputer untuk mengolah data, sistem jaringan untuk menghubungkan satu komputer dengan komputer lainnya sesuai dengan kebutuhan agar data dapat disebar dan diakses secara global.
Dengan adanya perkembangan informasi teknologi memungkinkan layanan informasi yang lebih baik dalam suatu institusi pendidikan, pertukaran informasi semakin cepat dan instant. Sarana kerjasama antar pribadi atau kelompok lainnya tanpa mengenal batas jarak dan waktu, negara ras, kelas ekonomi, idiologi atau faktor lainnya yang dapat menghambat bertukar pikiran. Manfaat lainnya dengan adanya internet dimungkinkan untuk belajar jarak jauh untuk menghubungkan antara mahasiswa dengan dosennya, melihat nilai mahasiswa, mengecek keuangan, melihat jadwal kuliah, mengirim berkas tugas, ujian dan kuis.
Menurut Mason.R (1944) berpendapat bahwa pendidikan mendatang akan lebih ditentukan oleh jaringan informasi yang memungkinkan berinteraksi dan kolaborasi, bukannya gedung sekolah.
Menurut Tony Bates (1995) meyatakan bahwa teknologi dapat meningkatkan kualitas dan jangkauan bila digunakan secara bijak untuk pendidikan dan latihan dan mempunyai arti yang sangat penting bagi kesejahteraan ekonomi.
Menurut Alisjahbana I. (1966) bahwa pendekatan pendidikan dan pelatihan nantinya akan bersifat" saat itu juga(Just on Time)." Teknik pengajaran baru akan bersifat dua arah, kolaboratif dan inter-disipliner.
B. Pembahasan
Dengan adanya perkembangan dan pemanpaatan IT Guru bukanlah merupakan satu-satunya sumber belajar, namun merupakan salah satu komponen dari sumber belajar yang disebut orang. AECT (Associationfor Educational Communication and Technology) membedakan enam jenis sumber belajar yang dapat digunakan dalam proses belajar, yaitu:
1. Pesan; didalamnya mencakup kurikulum (GBPP) dan mata pelajaran.
2. Orang; didalamnya mencakup guru, orang tua, tenaga ahli, dan sebagainya.
3. Bahan;merupakan suatu format yang digunakan untuk menyimpan pesan pembelajaran,seperti buku paket, buku teks, modul, program video, film, OHT (over head transparency), program slide,alat peraga dan sebagainya (biasa disebut software).
4. Alat; yang dimaksud di sini adalah sarana (piranti, hardware) untuk menyajikan bahan pada butir 3 di atas. Di dalamnya mencakup proyektor OHP, slide, film tape recorder, LCD , Komputer ’ jaringan dan sebagainya.
5. Teknik; yang dimaksud adalah cara (prosedur) yang digunakan orang dalam membeikan pembelajaran guna tercapai tujuan pembelajaran. Di dalamnya mencakup ceramah,permainan/simulasi, tanya jawab, sosiodrama (roleplay), dan sebagainya.
6. Latar (setting) atau lingkungan; termasuk didalamnya adalah pengaturan ruang, pencahayaan, dan sebagainya.
Ada tiga bentuk sistem pembelajaran melalui Internet yang layak dipertimbangkan sebagai dasar pengembangan sistem pembelajaran (Haughey, 1998) adalah:
1. Web Course
Web Course, ialah penggunaan internet untuk keperluan pembelajaran, di mana seluruh bahan belajar, diskusi, konsultasi, penugasan, latihan dan ujian sepenuhnya isampaikan melalui internet. Siswa dan guru sepenuhnya terpisah, namun hubungan atau komunikasi antara peserta didik dengan pengajar bisa dilakukan setiap saat. Komunikasi lebih banyak dilakukan secara ansynchronous daripada secara synchronous. Bentuk web course ini tidak memerlukan adanya kegiatan tatap muka baik untuk keperluan pembelajaran maupun evaluasi dan ujian, karena semua proses belajar mengajar sepenuhnya dilakukan melalui penggunaan fasilitas internet seperti e-mail, chat rooms, bulletin board dan online conference.
Bentuk pembelajaran model ini biasanya dipergunakan untuk keperluan pendidikan ajarak jauh (distance education/learning). Aplikasi bentuk ini antara lain virtual campus/university, ataupun lembaga pelatihan yang menyelenggarakan pelatihan-pelatihan yang bisa diikuti secara jarak jauh dan setelah lulus ujian akan diberikan sertifikat.
2. Web Centric Course
Web Centric Course, di mana sebagian bahan belajar, diskusi, konsultasi, penugasan, dan latihan disampaikan melalui internet, sedangkan ujian dan sebagian konsultasi, diskusi dan latihan dilakukan secara tatap muka. Walaupun dalam proses belajarnya sebagian dilakukan dengan tatap muka yang biasanya berupa tutorial, tetapi prosentase tatap muka tetap lebih kecil dibandingkan dengan prosentase proses belajar melalui internet.
Penerapan bentuk ini sebagaimana yang dilakukan pada perguruan tinggi-perguruan tinggi yang menyiapkan sistem belajar secara off campus.
3. Web Enhanced Course
Web Enhanced Course, yaitu pemanfaatan internet untuk pendidikan, untuk menunjang peningkatan kualitas kegiatan belajar mengajar di kelas. Bentuk ini juga dikenal dengan nama Web lite course, karena kegiatan pembelajaran utama adalah tatap muka di kelas.
Peranan internet di sini adalah untuk menyediakan sumber-sumber yang sangat kaya dengan memberikan alamat-alamat atau membuat hubungan (link) ke berbagai sumber belajar yang sesuai yang bisa diakses secara online, untuk meningkatkan kuantitas dan memperluas kesempatan berkomunikasi antara pengajar dengan peserta didik secara timbal balik. Dialog atau komunikasi tersebut adalah untuk keperluan berdiskusi, berkonsultasi, maupun untuk bekerja secara kelompok. Komunikasi timbal balik bisa dilakukan antara siswa dengan siswa, siswa dengan teman di luar kelas/sekolah, siswa dengan kelompok, siswa dengan guru maupun guru dengan siswa atau dengan kelompok. Bentuk ini bisa pula dikatakan sebagai langkah awal bagi institusi pendidikan yang akan menyelenggarakan pembelajaran berbasis internet, sebelum menyelenggarakan pembelajaran dengan internet secara lebih kompleks, seperti Web Centric Course ataupun Web course.
C. Manfa'at dan Mudharat
Pesatnya perkembangan IT khususnya internet, memungkinkan pengembangan layanan informasi yang yang lebih baik dalam suatu instusi pendidikan. Di lingkungan perguruan tinggi, pemamfaatan IT lainnya yaitu diwujudkan dalam suatu sistem yang di sebut Electronic University (E-University). Pengembangan E-University bertujuan untuk mendukung penyelengaraan pendidikan sehingga perguruan tinggi menyediakan layanan informasi yang lebih baik kepada komunitas, baik di dalam maupun diluar perguruan tinggi tersebut melalui internet. Layanan pendidikan lain yang bisa dilaksanakanan melalui sarana internet yaitu dengan menyediakan materi kuliah dan materi kuliah tersebut dapat diakses oleh siapa saja yang membutuhkan. IT sebagai media pembelajaran multi media misalnya kerjasama antar pakar dengan mahasiswa yang letaknya berjauhan. Seorang mahasiswa bisa mendiskusikan dengan pakar dengan mengirimkan email. Makalah dan penelitian dapat dilakukan dengan tukar menukar data melalui internet, via email atau dengan menggunakan makanisme fail sharing dan mailing list. Kemudian mamfaat lainnya di bidang pendidikan adalah :
- Akses ke perpustakaan.,
- akses ke pakar.,
- melaksanakan kegiatan kuliah secara online.,
- menydiakan layanan informasi akedemik suatu institusi pendidikan.,
- menyediakan fasilitas mesin pencari data,.
- menyediakan fasilitas diskusi.,
- menyediakan fasilitas derektori alumni dan sekolah.,
- menyediakan fasilitas kerjasama dan lain-lain.
Sedangkan dapak negatifnya dalam perkembangan IT (Belajar melalui jaringan maya ) bergesernya nilai-nilai budaya, moral dan etika, serta ideologi yang dianut apabila informasi yang diakses disalah gunakan.
D. PENUTUP DAN KESIMPULAN
Perkembangan teknologi informasi Indonesia sangat dipengaruhi kemampuan sumber daya manusia dalam memahami teknologi informasi, banyak mamfaat yang kita peroleh melalui pembelajaran jaringan maya contonya dalam dunia pendidikan, perbankan, bisnis dan pemerintahan.Di era globalisasi ini mau tidak mau kita harus menguasai tehnologi informasi.
DAPTAR PUSTAKA
1.Wawan Wardiana Peneliti Pusat Penelitian Informatika-Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia.
2.Geger Riyanto Mahasiswa di Universitas Indonesia Sumber :www.pendidikan,net
Natakusumah,E.K."Perkembangan Teknologi Informasi di Indonesia."Pusat Penelitian Informatika-LIPI Bandung,2002.
Dewasa ini perkembangan Informasi Teknologi begitu pesat sekali,khususnya internet.Ini juga kita rasakan dampaknya di dunia pendidikan. Keberadaan Internet membuka sumber informasi, dan kita juga mengakses semua informasi. Kita bisa belajar melalui jaringan maya ( virtual network )yang artinya pembelajaran melalui saluran informasi yang dapat dilihat dan didengar hasilnya, tetapi tidak berwujud dalam bentuk fisik ( tidak dapat digenggam).
Jadi pengertian teknologi informasi adalah suatu teknologi yang digunakan untuk mengolah data, antara lain memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan, memanipulasi data dalam berbagai cara untuk menghasilkan informasi yang berkualitas, informasi yang relevan, akurat dan tepat waktu. Teknologi ini menggunakan seperangkat komputer untuk mengolah data, sistem jaringan untuk menghubungkan satu komputer dengan komputer lainnya sesuai dengan kebutuhan agar data dapat disebar dan diakses secara global.
Dengan adanya perkembangan informasi teknologi memungkinkan layanan informasi yang lebih baik dalam suatu institusi pendidikan, pertukaran informasi semakin cepat dan instant. Sarana kerjasama antar pribadi atau kelompok lainnya tanpa mengenal batas jarak dan waktu, negara ras, kelas ekonomi, idiologi atau faktor lainnya yang dapat menghambat bertukar pikiran. Manfaat lainnya dengan adanya internet dimungkinkan untuk belajar jarak jauh untuk menghubungkan antara mahasiswa dengan dosennya, melihat nilai mahasiswa, mengecek keuangan, melihat jadwal kuliah, mengirim berkas tugas, ujian dan kuis.
Menurut Mason.R (1944) berpendapat bahwa pendidikan mendatang akan lebih ditentukan oleh jaringan informasi yang memungkinkan berinteraksi dan kolaborasi, bukannya gedung sekolah.
Menurut Tony Bates (1995) meyatakan bahwa teknologi dapat meningkatkan kualitas dan jangkauan bila digunakan secara bijak untuk pendidikan dan latihan dan mempunyai arti yang sangat penting bagi kesejahteraan ekonomi.
Menurut Alisjahbana I. (1966) bahwa pendekatan pendidikan dan pelatihan nantinya akan bersifat" saat itu juga(Just on Time)." Teknik pengajaran baru akan bersifat dua arah, kolaboratif dan inter-disipliner.
B. Pembahasan
Dengan adanya perkembangan dan pemanpaatan IT Guru bukanlah merupakan satu-satunya sumber belajar, namun merupakan salah satu komponen dari sumber belajar yang disebut orang. AECT (Associationfor Educational Communication and Technology) membedakan enam jenis sumber belajar yang dapat digunakan dalam proses belajar, yaitu:
1. Pesan; didalamnya mencakup kurikulum (GBPP) dan mata pelajaran.
2. Orang; didalamnya mencakup guru, orang tua, tenaga ahli, dan sebagainya.
3. Bahan;merupakan suatu format yang digunakan untuk menyimpan pesan pembelajaran,seperti buku paket, buku teks, modul, program video, film, OHT (over head transparency), program slide,alat peraga dan sebagainya (biasa disebut software).
4. Alat; yang dimaksud di sini adalah sarana (piranti, hardware) untuk menyajikan bahan pada butir 3 di atas. Di dalamnya mencakup proyektor OHP, slide, film tape recorder, LCD , Komputer ’ jaringan dan sebagainya.
5. Teknik; yang dimaksud adalah cara (prosedur) yang digunakan orang dalam membeikan pembelajaran guna tercapai tujuan pembelajaran. Di dalamnya mencakup ceramah,permainan/simulasi, tanya jawab, sosiodrama (roleplay), dan sebagainya.
6. Latar (setting) atau lingkungan; termasuk didalamnya adalah pengaturan ruang, pencahayaan, dan sebagainya.
Ada tiga bentuk sistem pembelajaran melalui Internet yang layak dipertimbangkan sebagai dasar pengembangan sistem pembelajaran (Haughey, 1998) adalah:
1. Web Course
Web Course, ialah penggunaan internet untuk keperluan pembelajaran, di mana seluruh bahan belajar, diskusi, konsultasi, penugasan, latihan dan ujian sepenuhnya isampaikan melalui internet. Siswa dan guru sepenuhnya terpisah, namun hubungan atau komunikasi antara peserta didik dengan pengajar bisa dilakukan setiap saat. Komunikasi lebih banyak dilakukan secara ansynchronous daripada secara synchronous. Bentuk web course ini tidak memerlukan adanya kegiatan tatap muka baik untuk keperluan pembelajaran maupun evaluasi dan ujian, karena semua proses belajar mengajar sepenuhnya dilakukan melalui penggunaan fasilitas internet seperti e-mail, chat rooms, bulletin board dan online conference.
Bentuk pembelajaran model ini biasanya dipergunakan untuk keperluan pendidikan ajarak jauh (distance education/learning). Aplikasi bentuk ini antara lain virtual campus/university, ataupun lembaga pelatihan yang menyelenggarakan pelatihan-pelatihan yang bisa diikuti secara jarak jauh dan setelah lulus ujian akan diberikan sertifikat.
2. Web Centric Course
Web Centric Course, di mana sebagian bahan belajar, diskusi, konsultasi, penugasan, dan latihan disampaikan melalui internet, sedangkan ujian dan sebagian konsultasi, diskusi dan latihan dilakukan secara tatap muka. Walaupun dalam proses belajarnya sebagian dilakukan dengan tatap muka yang biasanya berupa tutorial, tetapi prosentase tatap muka tetap lebih kecil dibandingkan dengan prosentase proses belajar melalui internet.
Penerapan bentuk ini sebagaimana yang dilakukan pada perguruan tinggi-perguruan tinggi yang menyiapkan sistem belajar secara off campus.
3. Web Enhanced Course
Web Enhanced Course, yaitu pemanfaatan internet untuk pendidikan, untuk menunjang peningkatan kualitas kegiatan belajar mengajar di kelas. Bentuk ini juga dikenal dengan nama Web lite course, karena kegiatan pembelajaran utama adalah tatap muka di kelas.
Peranan internet di sini adalah untuk menyediakan sumber-sumber yang sangat kaya dengan memberikan alamat-alamat atau membuat hubungan (link) ke berbagai sumber belajar yang sesuai yang bisa diakses secara online, untuk meningkatkan kuantitas dan memperluas kesempatan berkomunikasi antara pengajar dengan peserta didik secara timbal balik. Dialog atau komunikasi tersebut adalah untuk keperluan berdiskusi, berkonsultasi, maupun untuk bekerja secara kelompok. Komunikasi timbal balik bisa dilakukan antara siswa dengan siswa, siswa dengan teman di luar kelas/sekolah, siswa dengan kelompok, siswa dengan guru maupun guru dengan siswa atau dengan kelompok. Bentuk ini bisa pula dikatakan sebagai langkah awal bagi institusi pendidikan yang akan menyelenggarakan pembelajaran berbasis internet, sebelum menyelenggarakan pembelajaran dengan internet secara lebih kompleks, seperti Web Centric Course ataupun Web course.
C. Manfa'at dan Mudharat
Pesatnya perkembangan IT khususnya internet, memungkinkan pengembangan layanan informasi yang yang lebih baik dalam suatu instusi pendidikan. Di lingkungan perguruan tinggi, pemamfaatan IT lainnya yaitu diwujudkan dalam suatu sistem yang di sebut Electronic University (E-University). Pengembangan E-University bertujuan untuk mendukung penyelengaraan pendidikan sehingga perguruan tinggi menyediakan layanan informasi yang lebih baik kepada komunitas, baik di dalam maupun diluar perguruan tinggi tersebut melalui internet. Layanan pendidikan lain yang bisa dilaksanakanan melalui sarana internet yaitu dengan menyediakan materi kuliah dan materi kuliah tersebut dapat diakses oleh siapa saja yang membutuhkan. IT sebagai media pembelajaran multi media misalnya kerjasama antar pakar dengan mahasiswa yang letaknya berjauhan. Seorang mahasiswa bisa mendiskusikan dengan pakar dengan mengirimkan email. Makalah dan penelitian dapat dilakukan dengan tukar menukar data melalui internet, via email atau dengan menggunakan makanisme fail sharing dan mailing list. Kemudian mamfaat lainnya di bidang pendidikan adalah :
- Akses ke perpustakaan.,
- akses ke pakar.,
- melaksanakan kegiatan kuliah secara online.,
- menydiakan layanan informasi akedemik suatu institusi pendidikan.,
- menyediakan fasilitas mesin pencari data,.
- menyediakan fasilitas diskusi.,
- menyediakan fasilitas derektori alumni dan sekolah.,
- menyediakan fasilitas kerjasama dan lain-lain.
Sedangkan dapak negatifnya dalam perkembangan IT (Belajar melalui jaringan maya ) bergesernya nilai-nilai budaya, moral dan etika, serta ideologi yang dianut apabila informasi yang diakses disalah gunakan.
D. PENUTUP DAN KESIMPULAN
Perkembangan teknologi informasi Indonesia sangat dipengaruhi kemampuan sumber daya manusia dalam memahami teknologi informasi, banyak mamfaat yang kita peroleh melalui pembelajaran jaringan maya contonya dalam dunia pendidikan, perbankan, bisnis dan pemerintahan.Di era globalisasi ini mau tidak mau kita harus menguasai tehnologi informasi.
DAPTAR PUSTAKA
1.Wawan Wardiana Peneliti Pusat Penelitian Informatika-Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia.
2.Geger Riyanto Mahasiswa di Universitas Indonesia Sumber :www.pendidikan,net
Natakusumah,E.K."Perkembangan Teknologi Informasi di Indonesia."Pusat Penelitian Informatika-LIPI Bandung,2002.
BELAJAR MELALUI JARINGAN MAYA
A. PENDAHULUAN
Dewasa ini perkembangan Informasi Teknologi begitu pesat sekali,khususnya internet.Ini juga kita rasakan dampaknya di dunia pendidikan. Keberadaan Internet membuka sumber informasi, dan kita juga mengakses semua informasi. Kita bisa belajar melalui jaringan maya ( virtual network )yang artinya pembelajaran melalui saluran informasi yang dapat dilihat dan didengar hasilnya, tetapi tidak berwujud dalam bentuk fisik ( tidak dapat digenggam).
Jadi pengertian teknologi informasi adalah suatu teknologi yang digunakan untuk mengolah data, antara lain memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan, memanipulasi data dalam berbagai cara untuk menghasilkan informasi yang berkualitas, informasi yang relevan, akurat dan tepat waktu. Teknologi ini menggunakan seperangkat komputer untuk mengolah data, sistem jaringan untuk menghubungkan satu komputer dengan komputer lainnya sesuai dengan kebutuhan agar data dapat disebar dan diakses secara global.
Dengan adanya perkembangan informasi teknologi memungkinkan layanan informasi yang lebih baik dalam suatu institusi pendidikan, pertukaran informasi semakin cepat dan instant. Sarana kerjasama antar pribadi atau kelompok lainnya tanpa mengenal batas jarak dan waktu, negara ras, kelas ekonomi, idiologi atau faktor lainnya yang dapat menghambat bertukar pikiran. Manfaat lainnya dengan adanya internet dimungkinkan untuk belajar jarak jauh untuk menghubungkan antara mahasiswa dengan dosennya, melihat nilai mahasiswa, mengecek keuangan, melihat jadwal kuliah, mengirim berkas tugas, ujian dan kuis.
Menurut Mason.R (1944) berpendapat bahwa pendidikan mendatang akan lebih ditentukan oleh jaringan informasi yang memungkinkan berinteraksi dan kolaborasi, bukannya gedung sekolah.
Menurut Tony Bates (1995) meyatakan bahwa teknologi dapat meningkatkan kualitas dan jangkauan bila digunakan secara bijak untuk pendidikan dan latihan dan mempunyai arti yang sangat penting bagi kesejahteraan ekonomi.
Menurut Alisjahbana I. (1966) bahwa pendekatan pendidikan dan pelatihan nantinya akan bersifat" saat itu juga(Just on Time)." Teknik pengajaran baru akan bersifat dua arah, kolaboratif dan inter-disipliner.
B. Pembahasan
Dengan adanya perkembangan dan pemanpaatan IT Guru bukanlah merupakan satu-satunya sumber belajar, namun merupakan salah satu komponen dari sumber belajar yang disebut orang. AECT (Associationfor Educational Communication and Technology) membedakan enam jenis sumber belajar yang dapat digunakan dalam proses belajar, yaitu:
1. Pesan; didalamnya mencakup kurikulum (GBPP) dan mata pelajaran.
2. Orang; didalamnya mencakup guru, orang tua, tenaga ahli, dan sebagainya.
3. Bahan;merupakan suatu format yang digunakan untuk menyimpan pesan pembelajaran,seperti buku paket, buku teks, modul, program video, film, OHT (over head transparency), program slide,alat peraga dan sebagainya (biasa disebut software).
4. Alat; yang dimaksud di sini adalah sarana (piranti, hardware) untuk menyajikan bahan pada butir 3 di atas. Di dalamnya mencakup proyektor OHP, slide, film tape recorder, LCD , Komputer ’ jaringan dan sebagainya.
5. Teknik; yang dimaksud adalah cara (prosedur) yang digunakan orang dalam membeikan pembelajaran guna tercapai tujuan pembelajaran. Di dalamnya mencakup ceramah,permainan/simulasi, tanya jawab, sosiodrama (roleplay), dan sebagainya.
6. Latar (setting) atau lingkungan; termasuk didalamnya adalah pengaturan ruang, pencahayaan, dan sebagainya.
Ada tiga bentuk sistem pembelajaran melalui Internet yang layak dipertimbangkan sebagai dasar pengembangan sistem pembelajaran (Haughey, 1998) adalah:
1. Web Course
Web Course, ialah penggunaan internet untuk keperluan pembelajaran, di mana seluruh bahan belajar, diskusi, konsultasi, penugasan, latihan dan ujian sepenuhnya isampaikan melalui internet. Siswa dan guru sepenuhnya terpisah, namun hubungan atau komunikasi antara peserta didik dengan pengajar bisa dilakukan setiap saat. Komunikasi lebih banyak dilakukan secara ansynchronous daripada secara synchronous. Bentuk web course ini tidak memerlukan adanya kegiatan tatap muka baik untuk keperluan pembelajaran maupun evaluasi dan ujian, karena semua proses belajar mengajar sepenuhnya dilakukan melalui penggunaan fasilitas internet seperti e-mail, chat rooms, bulletin board dan online conference.
Bentuk pembelajaran model ini biasanya dipergunakan untuk keperluan pendidikan ajarak jauh (distance education/learning). Aplikasi bentuk ini antara lain virtual campus/university, ataupun lembaga pelatihan yang menyelenggarakan pelatihan-pelatihan yang bisa diikuti secara jarak jauh dan setelah lulus ujian akan diberikan sertifikat.
2. Web Centric Course
Web Centric Course, di mana sebagian bahan belajar, diskusi, konsultasi, penugasan, dan latihan disampaikan melalui internet, sedangkan ujian dan sebagian konsultasi, diskusi dan latihan dilakukan secara tatap muka. Walaupun dalam proses belajarnya sebagian dilakukan dengan tatap muka yang biasanya berupa tutorial, tetapi prosentase tatap muka tetap lebih kecil dibandingkan dengan prosentase proses belajar melalui internet.
Penerapan bentuk ini sebagaimana yang dilakukan pada perguruan tinggi-perguruan tinggi yang menyiapkan sistem belajar secara off campus.
3. Web Enhanced Course
Web Enhanced Course, yaitu pemanfaatan internet untuk pendidikan, untuk menunjang peningkatan kualitas kegiatan belajar mengajar di kelas. Bentuk ini juga dikenal dengan nama Web lite course, karena kegiatan pembelajaran utama adalah tatap muka di kelas.
Peranan internet di sini adalah untuk menyediakan sumber-sumber yang sangat kaya dengan memberikan alamat-alamat atau membuat hubungan (link) ke berbagai sumber belajar yang sesuai yang bisa diakses secara online, untuk meningkatkan kuantitas dan memperluas kesempatan berkomunikasi antara pengajar dengan peserta didik secara timbal balik. Dialog atau komunikasi tersebut adalah untuk keperluan berdiskusi, berkonsultasi, maupun untuk bekerja secara kelompok. Komunikasi timbal balik bisa dilakukan antara siswa dengan siswa, siswa dengan teman di luar kelas/sekolah, siswa dengan kelompok, siswa dengan guru maupun guru dengan siswa atau dengan kelompok. Bentuk ini bisa pula dikatakan sebagai langkah awal bagi institusi pendidikan yang akan menyelenggarakan pembelajaran berbasis internet, sebelum menyelenggarakan pembelajaran dengan internet secara lebih kompleks, seperti Web Centric Course ataupun Web course.
C. Manfa'at dan Mudharat
Pesatnya perkembangan IT khususnya internet, memungkinkan pengembangan layanan informasi yang yang lebih baik dalam suatu instusi pendidikan. Di lingkungan perguruan tinggi, pemamfaatan IT lainnya yaitu diwujudkan dalam suatu sistem yang di sebut Electronic University (E-University). Pengembangan E-University bertujuan untuk mendukung penyelengaraan pendidikan sehingga perguruan tinggi menyediakan layanan informasi yang lebih baik kepada komunitas, baik di dalam maupun diluar perguruan tinggi tersebut melalui internet. Layanan pendidikan lain yang bisa dilaksanakanan melalui sarana internet yaitu dengan menyediakan materi kuliah dan materi kuliah tersebut dapat diakses oleh siapa saja yang membutuhkan. IT sebagai media pembelajaran multi media misalnya kerjasama antar pakar dengan mahasiswa yang letaknya berjauhan. Seorang mahasiswa bisa mendiskusikan dengan pakar dengan mengirimkan email. Makalah dan penelitian dapat dilakukan dengan tukar menukar data melalui internet, via email atau dengan menggunakan makanisme fail sharing dan mailing list. Kemudian mamfaat lainnya di bidang pendidikan adalah :
- Akses ke perpustakaan.,
- akses ke pakar.,
- melaksanakan kegiatan kuliah secara online.,
- menydiakan layanan informasi akedemik suatu institusi pendidikan.,
- menyediakan fasilitas mesin pencari data,.
- menyediakan fasilitas diskusi.,
- menyediakan fasilitas derektori alumni dan sekolah.,
- menyediakan fasilitas kerjasama dan lain-lain.
Sedangkan dapak negatifnya dalam perkembangan IT (Belajar melalui jaringan maya ) bergesernya nilai-nilai budaya, moral dan etika, serta ideologi yang dianut apabila informasi yang diakses disalah gunakan.
D. PENUTUP DAN KESIMPULAN
Perkembangan teknologi informasi Indonesia sangat dipengaruhi kemampuan sumber daya manusia dalam memahami teknologi informasi, banyak mamfaat yang kita peroleh melalui pembelajaran jaringan maya contonya dalam dunia pendidikan, perbankan, bisnis dan pemerintahan.Di era globalisasi ini mau tidak mau kita harus menguasai tehnologi informasi.
DAPTAR PUSTAKA
1.Wawan Wardiana Peneliti Pusat Penelitian Informatika-Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia.
2.Geger Riyanto Mahasiswa di Universitas Indonesia Sumber :www.pendidikan,net
Natakusumah,E.K."Perkembangan Teknologi Informasi di Indonesia."Pusat Penelitian Informatika-LIPI Bandung,2002.
Dewasa ini perkembangan Informasi Teknologi begitu pesat sekali,khususnya internet.Ini juga kita rasakan dampaknya di dunia pendidikan. Keberadaan Internet membuka sumber informasi, dan kita juga mengakses semua informasi. Kita bisa belajar melalui jaringan maya ( virtual network )yang artinya pembelajaran melalui saluran informasi yang dapat dilihat dan didengar hasilnya, tetapi tidak berwujud dalam bentuk fisik ( tidak dapat digenggam).
Jadi pengertian teknologi informasi adalah suatu teknologi yang digunakan untuk mengolah data, antara lain memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan, memanipulasi data dalam berbagai cara untuk menghasilkan informasi yang berkualitas, informasi yang relevan, akurat dan tepat waktu. Teknologi ini menggunakan seperangkat komputer untuk mengolah data, sistem jaringan untuk menghubungkan satu komputer dengan komputer lainnya sesuai dengan kebutuhan agar data dapat disebar dan diakses secara global.
Dengan adanya perkembangan informasi teknologi memungkinkan layanan informasi yang lebih baik dalam suatu institusi pendidikan, pertukaran informasi semakin cepat dan instant. Sarana kerjasama antar pribadi atau kelompok lainnya tanpa mengenal batas jarak dan waktu, negara ras, kelas ekonomi, idiologi atau faktor lainnya yang dapat menghambat bertukar pikiran. Manfaat lainnya dengan adanya internet dimungkinkan untuk belajar jarak jauh untuk menghubungkan antara mahasiswa dengan dosennya, melihat nilai mahasiswa, mengecek keuangan, melihat jadwal kuliah, mengirim berkas tugas, ujian dan kuis.
Menurut Mason.R (1944) berpendapat bahwa pendidikan mendatang akan lebih ditentukan oleh jaringan informasi yang memungkinkan berinteraksi dan kolaborasi, bukannya gedung sekolah.
Menurut Tony Bates (1995) meyatakan bahwa teknologi dapat meningkatkan kualitas dan jangkauan bila digunakan secara bijak untuk pendidikan dan latihan dan mempunyai arti yang sangat penting bagi kesejahteraan ekonomi.
Menurut Alisjahbana I. (1966) bahwa pendekatan pendidikan dan pelatihan nantinya akan bersifat" saat itu juga(Just on Time)." Teknik pengajaran baru akan bersifat dua arah, kolaboratif dan inter-disipliner.
B. Pembahasan
Dengan adanya perkembangan dan pemanpaatan IT Guru bukanlah merupakan satu-satunya sumber belajar, namun merupakan salah satu komponen dari sumber belajar yang disebut orang. AECT (Associationfor Educational Communication and Technology) membedakan enam jenis sumber belajar yang dapat digunakan dalam proses belajar, yaitu:
1. Pesan; didalamnya mencakup kurikulum (GBPP) dan mata pelajaran.
2. Orang; didalamnya mencakup guru, orang tua, tenaga ahli, dan sebagainya.
3. Bahan;merupakan suatu format yang digunakan untuk menyimpan pesan pembelajaran,seperti buku paket, buku teks, modul, program video, film, OHT (over head transparency), program slide,alat peraga dan sebagainya (biasa disebut software).
4. Alat; yang dimaksud di sini adalah sarana (piranti, hardware) untuk menyajikan bahan pada butir 3 di atas. Di dalamnya mencakup proyektor OHP, slide, film tape recorder, LCD , Komputer ’ jaringan dan sebagainya.
5. Teknik; yang dimaksud adalah cara (prosedur) yang digunakan orang dalam membeikan pembelajaran guna tercapai tujuan pembelajaran. Di dalamnya mencakup ceramah,permainan/simulasi, tanya jawab, sosiodrama (roleplay), dan sebagainya.
6. Latar (setting) atau lingkungan; termasuk didalamnya adalah pengaturan ruang, pencahayaan, dan sebagainya.
Ada tiga bentuk sistem pembelajaran melalui Internet yang layak dipertimbangkan sebagai dasar pengembangan sistem pembelajaran (Haughey, 1998) adalah:
1. Web Course
Web Course, ialah penggunaan internet untuk keperluan pembelajaran, di mana seluruh bahan belajar, diskusi, konsultasi, penugasan, latihan dan ujian sepenuhnya isampaikan melalui internet. Siswa dan guru sepenuhnya terpisah, namun hubungan atau komunikasi antara peserta didik dengan pengajar bisa dilakukan setiap saat. Komunikasi lebih banyak dilakukan secara ansynchronous daripada secara synchronous. Bentuk web course ini tidak memerlukan adanya kegiatan tatap muka baik untuk keperluan pembelajaran maupun evaluasi dan ujian, karena semua proses belajar mengajar sepenuhnya dilakukan melalui penggunaan fasilitas internet seperti e-mail, chat rooms, bulletin board dan online conference.
Bentuk pembelajaran model ini biasanya dipergunakan untuk keperluan pendidikan ajarak jauh (distance education/learning). Aplikasi bentuk ini antara lain virtual campus/university, ataupun lembaga pelatihan yang menyelenggarakan pelatihan-pelatihan yang bisa diikuti secara jarak jauh dan setelah lulus ujian akan diberikan sertifikat.
2. Web Centric Course
Web Centric Course, di mana sebagian bahan belajar, diskusi, konsultasi, penugasan, dan latihan disampaikan melalui internet, sedangkan ujian dan sebagian konsultasi, diskusi dan latihan dilakukan secara tatap muka. Walaupun dalam proses belajarnya sebagian dilakukan dengan tatap muka yang biasanya berupa tutorial, tetapi prosentase tatap muka tetap lebih kecil dibandingkan dengan prosentase proses belajar melalui internet.
Penerapan bentuk ini sebagaimana yang dilakukan pada perguruan tinggi-perguruan tinggi yang menyiapkan sistem belajar secara off campus.
3. Web Enhanced Course
Web Enhanced Course, yaitu pemanfaatan internet untuk pendidikan, untuk menunjang peningkatan kualitas kegiatan belajar mengajar di kelas. Bentuk ini juga dikenal dengan nama Web lite course, karena kegiatan pembelajaran utama adalah tatap muka di kelas.
Peranan internet di sini adalah untuk menyediakan sumber-sumber yang sangat kaya dengan memberikan alamat-alamat atau membuat hubungan (link) ke berbagai sumber belajar yang sesuai yang bisa diakses secara online, untuk meningkatkan kuantitas dan memperluas kesempatan berkomunikasi antara pengajar dengan peserta didik secara timbal balik. Dialog atau komunikasi tersebut adalah untuk keperluan berdiskusi, berkonsultasi, maupun untuk bekerja secara kelompok. Komunikasi timbal balik bisa dilakukan antara siswa dengan siswa, siswa dengan teman di luar kelas/sekolah, siswa dengan kelompok, siswa dengan guru maupun guru dengan siswa atau dengan kelompok. Bentuk ini bisa pula dikatakan sebagai langkah awal bagi institusi pendidikan yang akan menyelenggarakan pembelajaran berbasis internet, sebelum menyelenggarakan pembelajaran dengan internet secara lebih kompleks, seperti Web Centric Course ataupun Web course.
C. Manfa'at dan Mudharat
Pesatnya perkembangan IT khususnya internet, memungkinkan pengembangan layanan informasi yang yang lebih baik dalam suatu instusi pendidikan. Di lingkungan perguruan tinggi, pemamfaatan IT lainnya yaitu diwujudkan dalam suatu sistem yang di sebut Electronic University (E-University). Pengembangan E-University bertujuan untuk mendukung penyelengaraan pendidikan sehingga perguruan tinggi menyediakan layanan informasi yang lebih baik kepada komunitas, baik di dalam maupun diluar perguruan tinggi tersebut melalui internet. Layanan pendidikan lain yang bisa dilaksanakanan melalui sarana internet yaitu dengan menyediakan materi kuliah dan materi kuliah tersebut dapat diakses oleh siapa saja yang membutuhkan. IT sebagai media pembelajaran multi media misalnya kerjasama antar pakar dengan mahasiswa yang letaknya berjauhan. Seorang mahasiswa bisa mendiskusikan dengan pakar dengan mengirimkan email. Makalah dan penelitian dapat dilakukan dengan tukar menukar data melalui internet, via email atau dengan menggunakan makanisme fail sharing dan mailing list. Kemudian mamfaat lainnya di bidang pendidikan adalah :
- Akses ke perpustakaan.,
- akses ke pakar.,
- melaksanakan kegiatan kuliah secara online.,
- menydiakan layanan informasi akedemik suatu institusi pendidikan.,
- menyediakan fasilitas mesin pencari data,.
- menyediakan fasilitas diskusi.,
- menyediakan fasilitas derektori alumni dan sekolah.,
- menyediakan fasilitas kerjasama dan lain-lain.
Sedangkan dapak negatifnya dalam perkembangan IT (Belajar melalui jaringan maya ) bergesernya nilai-nilai budaya, moral dan etika, serta ideologi yang dianut apabila informasi yang diakses disalah gunakan.
D. PENUTUP DAN KESIMPULAN
Perkembangan teknologi informasi Indonesia sangat dipengaruhi kemampuan sumber daya manusia dalam memahami teknologi informasi, banyak mamfaat yang kita peroleh melalui pembelajaran jaringan maya contonya dalam dunia pendidikan, perbankan, bisnis dan pemerintahan.Di era globalisasi ini mau tidak mau kita harus menguasai tehnologi informasi.
DAPTAR PUSTAKA
1.Wawan Wardiana Peneliti Pusat Penelitian Informatika-Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia.
2.Geger Riyanto Mahasiswa di Universitas Indonesia Sumber :www.pendidikan,net
Natakusumah,E.K."Perkembangan Teknologi Informasi di Indonesia."Pusat Penelitian Informatika-LIPI Bandung,2002.
BELAJAR MELALUI JARINGAN MAYA
A. PENDAHULUAN
Dewasa ini perkembangan Informasi Teknologi begitu pesat sekali,khususnya internet.Ini juga kita rasakan dampaknya di dunia pendidikan. Keberadaan Internet membuka sumber informasi, dan kita juga mengakses semua informasi. Kita bisa belajar melalui jaringan maya ( virtual network )yang artinya pembelajaran melalui saluran informasi yang dapat dilihat dan didengar hasilnya, tetapi tidak berwujud dalam bentuk fisik ( tidak dapat digenggam).
Jadi pengertian teknologi informasi adalah suatu teknologi yang digunakan untuk mengolah data, antara lain memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan, memanipulasi data dalam berbagai cara untuk menghasilkan informasi yang berkualitas, informasi yang relevan, akurat dan tepat waktu. Teknologi ini menggunakan seperangkat komputer untuk mengolah data, sistem jaringan untuk menghubungkan satu komputer dengan komputer lainnya sesuai dengan kebutuhan agar data dapat disebar dan diakses secara global.
Dengan adanya perkembangan informasi teknologi memungkinkan layanan informasi yang lebih baik dalam suatu institusi pendidikan, pertukaran informasi semakin cepat dan instant. Sarana kerjasama antar pribadi atau kelompok lainnya tanpa mengenal batas jarak dan waktu, negara ras, kelas ekonomi, idiologi atau faktor lainnya yang dapat menghambat bertukar pikiran. Manfaat lainnya dengan adanya internet dimungkinkan untuk belajar jarak jauh untuk menghubungkan antara mahasiswa dengan dosennya, melihat nilai mahasiswa, mengecek keuangan, melihat jadwal kuliah, mengirim berkas tugas, ujian dan kuis.
Menurut Mason.R (1944) berpendapat bahwa pendidikan mendatang akan lebih ditentukan oleh jaringan informasi yang memungkinkan berinteraksi dan kolaborasi, bukannya gedung sekolah.
Menurut Tony Bates (1995) meyatakan bahwa teknologi dapat meningkatkan kualitas dan jangkauan bila digunakan secara bijak untuk pendidikan dan latihan dan mempunyai arti yang sangat penting bagi kesejahteraan ekonomi.
Menurut Alisjahbana I. (1966) bahwa pendekatan pendidikan dan pelatihan nantinya akan bersifat" saat itu juga(Just on Time)." Teknik pengajaran baru akan bersifat dua arah, kolaboratif dan inter-disipliner.
B. Pembahasan
Dengan adanya perkembangan dan pemanpaatan IT Guru bukanlah merupakan satu-satunya sumber belajar, namun merupakan salah satu komponen dari sumber belajar yang disebut orang. AECT (Associationfor Educational Communication and Technology) membedakan enam jenis sumber belajar yang dapat digunakan dalam proses belajar, yaitu:
1. Pesan; didalamnya mencakup kurikulum (GBPP) dan mata pelajaran.
2. Orang; didalamnya mencakup guru, orang tua, tenaga ahli, dan sebagainya.
3. Bahan;merupakan suatu format yang digunakan untuk menyimpan pesan pembelajaran,seperti buku paket, buku teks, modul, program video, film, OHT (over head transparency), program slide,alat peraga dan sebagainya (biasa disebut software).
4. Alat; yang dimaksud di sini adalah sarana (piranti, hardware) untuk menyajikan bahan pada butir 3 di atas. Di dalamnya mencakup proyektor OHP, slide, film tape recorder, LCD , Komputer ’ jaringan dan sebagainya.
5. Teknik; yang dimaksud adalah cara (prosedur) yang digunakan orang dalam membeikan pembelajaran guna tercapai tujuan pembelajaran. Di dalamnya mencakup ceramah,permainan/simulasi, tanya jawab, sosiodrama (roleplay), dan sebagainya.
6. Latar (setting) atau lingkungan; termasuk didalamnya adalah pengaturan ruang, pencahayaan, dan sebagainya.
Ada tiga bentuk sistem pembelajaran melalui Internet yang layak dipertimbangkan sebagai dasar pengembangan sistem pembelajaran (Haughey, 1998) adalah:
1. Web Course
Web Course, ialah penggunaan internet untuk keperluan pembelajaran, di mana seluruh bahan belajar, diskusi, konsultasi, penugasan, latihan dan ujian sepenuhnya isampaikan melalui internet. Siswa dan guru sepenuhnya terpisah, namun hubungan atau komunikasi antara peserta didik dengan pengajar bisa dilakukan setiap saat. Komunikasi lebih banyak dilakukan secara ansynchronous daripada secara synchronous. Bentuk web course ini tidak memerlukan adanya kegiatan tatap muka baik untuk keperluan pembelajaran maupun evaluasi dan ujian, karena semua proses belajar mengajar sepenuhnya dilakukan melalui penggunaan fasilitas internet seperti e-mail, chat rooms, bulletin board dan online conference.
Bentuk pembelajaran model ini biasanya dipergunakan untuk keperluan pendidikan ajarak jauh (distance education/learning). Aplikasi bentuk ini antara lain virtual campus/university, ataupun lembaga pelatihan yang menyelenggarakan pelatihan-pelatihan yang bisa diikuti secara jarak jauh dan setelah lulus ujian akan diberikan sertifikat.
2. Web Centric Course
Web Centric Course, di mana sebagian bahan belajar, diskusi, konsultasi, penugasan, dan latihan disampaikan melalui internet, sedangkan ujian dan sebagian konsultasi, diskusi dan latihan dilakukan secara tatap muka. Walaupun dalam proses belajarnya sebagian dilakukan dengan tatap muka yang biasanya berupa tutorial, tetapi prosentase tatap muka tetap lebih kecil dibandingkan dengan prosentase proses belajar melalui internet.
Penerapan bentuk ini sebagaimana yang dilakukan pada perguruan tinggi-perguruan tinggi yang menyiapkan sistem belajar secara off campus.
3. Web Enhanced Course
Web Enhanced Course, yaitu pemanfaatan internet untuk pendidikan, untuk menunjang peningkatan kualitas kegiatan belajar mengajar di kelas. Bentuk ini juga dikenal dengan nama Web lite course, karena kegiatan pembelajaran utama adalah tatap muka di kelas.
Peranan internet di sini adalah untuk menyediakan sumber-sumber yang sangat kaya dengan memberikan alamat-alamat atau membuat hubungan (link) ke berbagai sumber belajar yang sesuai yang bisa diakses secara online, untuk meningkatkan kuantitas dan memperluas kesempatan berkomunikasi antara pengajar dengan peserta didik secara timbal balik. Dialog atau komunikasi tersebut adalah untuk keperluan berdiskusi, berkonsultasi, maupun untuk bekerja secara kelompok. Komunikasi timbal balik bisa dilakukan antara siswa dengan siswa, siswa dengan teman di luar kelas/sekolah, siswa dengan kelompok, siswa dengan guru maupun guru dengan siswa atau dengan kelompok. Bentuk ini bisa pula dikatakan sebagai langkah awal bagi institusi pendidikan yang akan menyelenggarakan pembelajaran berbasis internet, sebelum menyelenggarakan pembelajaran dengan internet secara lebih kompleks, seperti Web Centric Course ataupun Web course.
C. Manfa'at dan Mudharat
Pesatnya perkembangan IT khususnya internet, memungkinkan pengembangan layanan informasi yang yang lebih baik dalam suatu instusi pendidikan. Di lingkungan perguruan tinggi, pemamfaatan IT lainnya yaitu diwujudkan dalam suatu sistem yang di sebut Electronic University (E-University). Pengembangan E-University bertujuan untuk mendukung penyelengaraan pendidikan sehingga perguruan tinggi menyediakan layanan informasi yang lebih baik kepada komunitas, baik di dalam maupun diluar perguruan tinggi tersebut melalui internet. Layanan pendidikan lain yang bisa dilaksanakanan melalui sarana internet yaitu dengan menyediakan materi kuliah dan materi kuliah tersebut dapat diakses oleh siapa saja yang membutuhkan. IT sebagai media pembelajaran multi media misalnya kerjasama antar pakar dengan mahasiswa yang letaknya berjauhan. Seorang mahasiswa bisa mendiskusikan dengan pakar dengan mengirimkan email. Makalah dan penelitian dapat dilakukan dengan tukar menukar data melalui internet, via email atau dengan menggunakan makanisme fail sharing dan mailing list. Kemudian mamfaat lainnya di bidang pendidikan adalah :
- Akses ke perpustakaan.,
- akses ke pakar.,
- melaksanakan kegiatan kuliah secara online.,
- menydiakan layanan informasi akedemik suatu institusi pendidikan.,
- menyediakan fasilitas mesin pencari data,.
- menyediakan fasilitas diskusi.,
- menyediakan fasilitas derektori alumni dan sekolah.,
- menyediakan fasilitas kerjasama dan lain-lain.
Sedangkan dapak negatifnya dalam perkembangan IT (Belajar melalui jaringan maya ) bergesernya nilai-nilai budaya, moral dan etika, serta ideologi yang dianut apabila informasi yang diakses disalah gunakan.
D. PENUTUP DAN KESIMPULAN
Perkembangan teknologi informasi Indonesia sangat dipengaruhi kemampuan sumber daya manusia dalam memahami teknologi informasi, banyak mamfaat yang kita peroleh melalui pembelajaran jaringan maya contonya dalam dunia pendidikan, perbankan, bisnis dan pemerintahan.Di era globalisasi ini mau tidak mau kita harus menguasai tehnologi informasi.
DAPTAR PUSTAKA
1.Wawan Wardiana Peneliti Pusat Penelitian Informatika-Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia.
2.Geger Riyanto Mahasiswa di Universitas Indonesia Sumber :www.pendidikan,net
Natakusumah,E.K."Perkembangan Teknologi Informasi di Indonesia."Pusat Penelitian Informatika-LIPI Bandung,2002.
Dewasa ini perkembangan Informasi Teknologi begitu pesat sekali,khususnya internet.Ini juga kita rasakan dampaknya di dunia pendidikan. Keberadaan Internet membuka sumber informasi, dan kita juga mengakses semua informasi. Kita bisa belajar melalui jaringan maya ( virtual network )yang artinya pembelajaran melalui saluran informasi yang dapat dilihat dan didengar hasilnya, tetapi tidak berwujud dalam bentuk fisik ( tidak dapat digenggam).
Jadi pengertian teknologi informasi adalah suatu teknologi yang digunakan untuk mengolah data, antara lain memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan, memanipulasi data dalam berbagai cara untuk menghasilkan informasi yang berkualitas, informasi yang relevan, akurat dan tepat waktu. Teknologi ini menggunakan seperangkat komputer untuk mengolah data, sistem jaringan untuk menghubungkan satu komputer dengan komputer lainnya sesuai dengan kebutuhan agar data dapat disebar dan diakses secara global.
Dengan adanya perkembangan informasi teknologi memungkinkan layanan informasi yang lebih baik dalam suatu institusi pendidikan, pertukaran informasi semakin cepat dan instant. Sarana kerjasama antar pribadi atau kelompok lainnya tanpa mengenal batas jarak dan waktu, negara ras, kelas ekonomi, idiologi atau faktor lainnya yang dapat menghambat bertukar pikiran. Manfaat lainnya dengan adanya internet dimungkinkan untuk belajar jarak jauh untuk menghubungkan antara mahasiswa dengan dosennya, melihat nilai mahasiswa, mengecek keuangan, melihat jadwal kuliah, mengirim berkas tugas, ujian dan kuis.
Menurut Mason.R (1944) berpendapat bahwa pendidikan mendatang akan lebih ditentukan oleh jaringan informasi yang memungkinkan berinteraksi dan kolaborasi, bukannya gedung sekolah.
Menurut Tony Bates (1995) meyatakan bahwa teknologi dapat meningkatkan kualitas dan jangkauan bila digunakan secara bijak untuk pendidikan dan latihan dan mempunyai arti yang sangat penting bagi kesejahteraan ekonomi.
Menurut Alisjahbana I. (1966) bahwa pendekatan pendidikan dan pelatihan nantinya akan bersifat" saat itu juga(Just on Time)." Teknik pengajaran baru akan bersifat dua arah, kolaboratif dan inter-disipliner.
B. Pembahasan
Dengan adanya perkembangan dan pemanpaatan IT Guru bukanlah merupakan satu-satunya sumber belajar, namun merupakan salah satu komponen dari sumber belajar yang disebut orang. AECT (Associationfor Educational Communication and Technology) membedakan enam jenis sumber belajar yang dapat digunakan dalam proses belajar, yaitu:
1. Pesan; didalamnya mencakup kurikulum (GBPP) dan mata pelajaran.
2. Orang; didalamnya mencakup guru, orang tua, tenaga ahli, dan sebagainya.
3. Bahan;merupakan suatu format yang digunakan untuk menyimpan pesan pembelajaran,seperti buku paket, buku teks, modul, program video, film, OHT (over head transparency), program slide,alat peraga dan sebagainya (biasa disebut software).
4. Alat; yang dimaksud di sini adalah sarana (piranti, hardware) untuk menyajikan bahan pada butir 3 di atas. Di dalamnya mencakup proyektor OHP, slide, film tape recorder, LCD , Komputer ’ jaringan dan sebagainya.
5. Teknik; yang dimaksud adalah cara (prosedur) yang digunakan orang dalam membeikan pembelajaran guna tercapai tujuan pembelajaran. Di dalamnya mencakup ceramah,permainan/simulasi, tanya jawab, sosiodrama (roleplay), dan sebagainya.
6. Latar (setting) atau lingkungan; termasuk didalamnya adalah pengaturan ruang, pencahayaan, dan sebagainya.
Ada tiga bentuk sistem pembelajaran melalui Internet yang layak dipertimbangkan sebagai dasar pengembangan sistem pembelajaran (Haughey, 1998) adalah:
1. Web Course
Web Course, ialah penggunaan internet untuk keperluan pembelajaran, di mana seluruh bahan belajar, diskusi, konsultasi, penugasan, latihan dan ujian sepenuhnya isampaikan melalui internet. Siswa dan guru sepenuhnya terpisah, namun hubungan atau komunikasi antara peserta didik dengan pengajar bisa dilakukan setiap saat. Komunikasi lebih banyak dilakukan secara ansynchronous daripada secara synchronous. Bentuk web course ini tidak memerlukan adanya kegiatan tatap muka baik untuk keperluan pembelajaran maupun evaluasi dan ujian, karena semua proses belajar mengajar sepenuhnya dilakukan melalui penggunaan fasilitas internet seperti e-mail, chat rooms, bulletin board dan online conference.
Bentuk pembelajaran model ini biasanya dipergunakan untuk keperluan pendidikan ajarak jauh (distance education/learning). Aplikasi bentuk ini antara lain virtual campus/university, ataupun lembaga pelatihan yang menyelenggarakan pelatihan-pelatihan yang bisa diikuti secara jarak jauh dan setelah lulus ujian akan diberikan sertifikat.
2. Web Centric Course
Web Centric Course, di mana sebagian bahan belajar, diskusi, konsultasi, penugasan, dan latihan disampaikan melalui internet, sedangkan ujian dan sebagian konsultasi, diskusi dan latihan dilakukan secara tatap muka. Walaupun dalam proses belajarnya sebagian dilakukan dengan tatap muka yang biasanya berupa tutorial, tetapi prosentase tatap muka tetap lebih kecil dibandingkan dengan prosentase proses belajar melalui internet.
Penerapan bentuk ini sebagaimana yang dilakukan pada perguruan tinggi-perguruan tinggi yang menyiapkan sistem belajar secara off campus.
3. Web Enhanced Course
Web Enhanced Course, yaitu pemanfaatan internet untuk pendidikan, untuk menunjang peningkatan kualitas kegiatan belajar mengajar di kelas. Bentuk ini juga dikenal dengan nama Web lite course, karena kegiatan pembelajaran utama adalah tatap muka di kelas.
Peranan internet di sini adalah untuk menyediakan sumber-sumber yang sangat kaya dengan memberikan alamat-alamat atau membuat hubungan (link) ke berbagai sumber belajar yang sesuai yang bisa diakses secara online, untuk meningkatkan kuantitas dan memperluas kesempatan berkomunikasi antara pengajar dengan peserta didik secara timbal balik. Dialog atau komunikasi tersebut adalah untuk keperluan berdiskusi, berkonsultasi, maupun untuk bekerja secara kelompok. Komunikasi timbal balik bisa dilakukan antara siswa dengan siswa, siswa dengan teman di luar kelas/sekolah, siswa dengan kelompok, siswa dengan guru maupun guru dengan siswa atau dengan kelompok. Bentuk ini bisa pula dikatakan sebagai langkah awal bagi institusi pendidikan yang akan menyelenggarakan pembelajaran berbasis internet, sebelum menyelenggarakan pembelajaran dengan internet secara lebih kompleks, seperti Web Centric Course ataupun Web course.
C. Manfa'at dan Mudharat
Pesatnya perkembangan IT khususnya internet, memungkinkan pengembangan layanan informasi yang yang lebih baik dalam suatu instusi pendidikan. Di lingkungan perguruan tinggi, pemamfaatan IT lainnya yaitu diwujudkan dalam suatu sistem yang di sebut Electronic University (E-University). Pengembangan E-University bertujuan untuk mendukung penyelengaraan pendidikan sehingga perguruan tinggi menyediakan layanan informasi yang lebih baik kepada komunitas, baik di dalam maupun diluar perguruan tinggi tersebut melalui internet. Layanan pendidikan lain yang bisa dilaksanakanan melalui sarana internet yaitu dengan menyediakan materi kuliah dan materi kuliah tersebut dapat diakses oleh siapa saja yang membutuhkan. IT sebagai media pembelajaran multi media misalnya kerjasama antar pakar dengan mahasiswa yang letaknya berjauhan. Seorang mahasiswa bisa mendiskusikan dengan pakar dengan mengirimkan email. Makalah dan penelitian dapat dilakukan dengan tukar menukar data melalui internet, via email atau dengan menggunakan makanisme fail sharing dan mailing list. Kemudian mamfaat lainnya di bidang pendidikan adalah :
- Akses ke perpustakaan.,
- akses ke pakar.,
- melaksanakan kegiatan kuliah secara online.,
- menydiakan layanan informasi akedemik suatu institusi pendidikan.,
- menyediakan fasilitas mesin pencari data,.
- menyediakan fasilitas diskusi.,
- menyediakan fasilitas derektori alumni dan sekolah.,
- menyediakan fasilitas kerjasama dan lain-lain.
Sedangkan dapak negatifnya dalam perkembangan IT (Belajar melalui jaringan maya ) bergesernya nilai-nilai budaya, moral dan etika, serta ideologi yang dianut apabila informasi yang diakses disalah gunakan.
D. PENUTUP DAN KESIMPULAN
Perkembangan teknologi informasi Indonesia sangat dipengaruhi kemampuan sumber daya manusia dalam memahami teknologi informasi, banyak mamfaat yang kita peroleh melalui pembelajaran jaringan maya contonya dalam dunia pendidikan, perbankan, bisnis dan pemerintahan.Di era globalisasi ini mau tidak mau kita harus menguasai tehnologi informasi.
DAPTAR PUSTAKA
1.Wawan Wardiana Peneliti Pusat Penelitian Informatika-Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia.
2.Geger Riyanto Mahasiswa di Universitas Indonesia Sumber :www.pendidikan,net
Natakusumah,E.K."Perkembangan Teknologi Informasi di Indonesia."Pusat Penelitian Informatika-LIPI Bandung,2002.
GURU DAN PROSES MENGAJAR-BELAJAR ( PMB)
Guru pada saat ini sering menjadi sorotan dari berbagai media massa,berkaitan dengan rendahnya mutu pendidikan,dan keberhasilan suatu sekolah.Ada sebagian masyarakat kita beranggapan keberhasilan suatu pendidikan sangat di tentukan oleh mutu guru itu sendiri.Sementara kita ketahui bersama keberhasilan atau kegagalan pendidikan banyak di pengaruhi oleh beberapa paktor.Kurangnya kesejahteraan guru, juga sangat mempengaruhi keberhasilan suatu pendidikan.
Guru sangat terlibat dengan proses mengajar-belajar.Istilah proses mengajar – belajar ( PMB) lebih tepat daripada proses belajar mengajar ( PBM),alasanya karena dalam proses yang harus aktip duluan adalah guru lalu di ikuti aktivitas siswa (belajar ) bukan sebaliknya.Barlow seorang pakar psikologi pendidikan (1985) dan Good & Brophy (1990) hubungan timbul balik antar guru dan siswa di sebut teaching – learning process dan bukan learning-teaching process.
ARTI GURU DAHULU DAN SEKARANG.
Saat ini banyak berita-berita yang melecehkan posisi guru dan guru nyaris tidak mampu membela diri.Seorang politis Amerika Serikat Hugget ( 1985 ) mengutuk guru kurang professional sedang orang tua menuding guru tidak kompeten dan malas.Kalangan bisnis dan industripun memprotes guru karena hasil didikan mereka dianggap tidak bermanpaat.Tuduhan dan protes ini telah memerosotkan harkat dan martabat para guru.
Guru di hormati seperti seorang priyayi.Waktu itu penghasilan guru memadai bahkan lebih.Secara psikologis,harga diri ( self – esteem ) dan wibawa mereka juga tinggi,sehingga para orang tua pun berterima kasih bila anak-anaknya “di hajar” guru kalau berbuat kurang ajar .Posisi guru pada waktu itu sangat tinggi dan terhormat.
Namun kini para guru telah berubah drastis.Profesi guru adalah profesi yang kering,dalam arti kerja keras para guru membangun sumber daya manusia hanya sekedar untuk mempertahankan kepulan asap dapur mereka saja.Bahkan harkat dan derajat mereka di mata masyarakat merosot,seolah-olah menjadi warga negara second class ( kelas ke dua ).Kemerosotan ini terkesan hanya karena mereka berpenghasilan jauh di bawah rata-rata dari kalangan profesional lainya.
Wibawa guru pun kian jatuh di mata murid,khususnya murid-murid sekolah menengah, di kota-kota pada umumnya cenderung menghormati guru karena ada sesuatu.Mereka ingin mendapatkan nilai tinggi dan naik kelas dengan peringkat tinggi tanpa kerja keras. Sikap dan perilaku masyarakat demikian memang tidak sepenuhnya tanpa alasan yang bersumber dari guru.Ada sebagian guru yang berpenampilan tidak mendidik.Ada yang memberi hukuman badan (corporal punishment) di luar batas norma kependidikan,dan ada juga guru pria yang melakukan pelecehan seksual terhadap murid-murid perempuanya.
Kelemahan lain adalah kerendahan tingkat kompetensi professionalisme mereka.Penguasaan mereka terhadap materi dan metode pengajaran masih berada di bawah standar (Syah 1988).Ada dua hasil penelitian resmi yang menunjukan kekurang mampuan guru,khususnya guru sekolah dasar,hasil penenlitian Badan Litbang Depdikbud RI menyimpulkan bahwa kemampuan membaca siswa kelas VI SD di Indonesia masih rendah.Bahwa 76,95% siswa kelas VI SD tidak dapat menggunakan kamus.Yang mampu menggunakan kamus hanya 5 % secara sistematis dan benar.
Bukti lain kelemahan sebagian guru kita juga ditunjukan oleh hasil penelitian psikologi yang melibatkan responden sebanyak 1975 siswa. SD negri dan swasta di Jakarta. Kesimpulanya bahwa guru di sekolah –sekolah dasar tersebut tidak bisa mengindentifikasi siswa berbakat.(Anonim).Kenyataan seperti ini cepat atau lambat akan menjatuhkan prestise (wibawa prestasi).Kemerosotan prestise professional sering diikuti kemerosotan prestise sosial dan prestise material (Mutropin,1993),artinya para guru kita kini kurang di hargai oleh masyarakat di samping kehidupan materinya yang serba kurang.Akibatnya,tak mengherankan apabila diantara guru yang mengalami kelainan psikis keguruan yang di kenal sebagai teacher burnout berupa stress dan frustasi yang di tandai dengan banyak murung dan gampang marah (Barlow,1985),Tardif,1989).Boleh jadi,karena guru bornout (pemadaman guru) inilah maka sebagian oknum guru kita yang tak kuat iman,berbuat di luar batas norma edukatif dan norma susila seperti diatas.
2. ARTI GURU DI MASA MENDATANG
.Guru diartikan sebagai orang yang pekerjaanya mengajar.Tapi sesederhana itukah arti guru? McLeod, (1989) berasumsi guru adalah seseorang yang pekerjaanya mengajar orang lain. Kata mengajar dapat kita tapsirkan misalnya :
1.Menularkan pengetahuan dan kebudayaan kepada orang lain (bersipat kognitip).
2.Melatih ketrampilan jasmani kepada orang lain (psikomotorik)
3.Menanamkan nilai dan keyakinan kepada orang lain (afektip)
Jadi pengertian guru adalah tenaga pendidik yang pekerjaanya utamanya mengajar (UUSPN tahun 1989 Bab VII pasal 27 ayat 3).Dalam perspektif psikologi pendidikan,mengajar pada prinsipnya berarti proses perbuatan seseorang (guru) yang membuat orang lain (siswa) belajar,dalam arti mengubah seluruh dimensi perilakunya.
Jadi pada hakekatnya mengajar itu sama dengan mendidik.Karena itu tidaklah heran bila sehari-harinya sebagai pengajar lazim juga di sebut pendidik.
Guru menurut pasal 35 PP 38/1992 diperkenankan bekerja di luar tugasnya untuk memperoleh penghasilan tambahan sepanjang tidak mengganggu tugas utamanya.Kebolehan mengerjakan tugas lainya memberi kesan berkurangnyaderajat profesional keguruan, para guru walaupun tidak mengganggu tugas utama mereka sebagai pengajar,apalagi jika mengingat tidak tegasnya batasan tidak mengganggu tugas utama.Pantaskah seorang guru menjadi seorang calo karcis bioskop pada malam hari atau menjadi pedagagng asongan di stasiun pada hari-hari libur? Persoalan ini tampaknya akan terus berlangsung sampai pemerintah mampu menaikan gaji guru
.
Hal lain adalah sarjana non keguruan boleh menjadi guru asal mempunyai Akta mengajar.Akta ini dikeluarkan oleh LPTK (Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan) dan program akta pada fakultas tarbiyah untuk menjadi guru agama.Jadi seorang sarjana tehnik bisa menjadi guru.Konotasinya,semua sarjana non kependidikan boleh mengajar.
Tidak ada keharusan memiliki pengalaman pendidikan dan ijazah sarjana keguruan misalnya dari IKIP dan fakultas tarbiyah .
Kita memang tak perlu berburuk sangka.Namun yang perlu diwaspadai adalah kekurangmampuan mereka mengelola PBM,mengingat di perlukan waktu 5 tahun untk memperoleh SI untuk belajar dan berlatih mengelola PBM.Selain itu kenyataan di lapangan menunjukan bahwa out put LPTK seperti yang diakui oleh Mendikbud RI,belun memuaskan,terbukti dengan tidak sesuainya guru bidang studi dan rendahnya kualitas PBM,juga masih rendahnya kualitas dosen pengelola LPTK itu sendiri.
Idealnya seorang yang memiliki bakat untuk menjadi guru terlebih dahulu menempuh pendidikan formal keguruan selama kurun waktu tertentu sesuai dengan kebutuhan institusi kependidikan yang akan menjadi tempat kerjanya.Selain itu ragam mata kuliah yang dipelajari juga harus lebih spesipik dan berorientasi pada kompetensi dan profesionalisme keguruan yang memadai.
B. KARAKTERISTIK KEPRIBADIAN GURU
Menurut tinjauan psikologi,kepribadian berarti sipat hakiki individu yang tercermin pada sikap dan perbuatanya yang membedakan dirinya dari yang lain.McLeod (1989) mengartikan kepribadian (personality) sebagai sipat yang khas yang dimiliki oleh seseorang. Dalam hal ini kepribadian adalah karakter atau identitas.
Kepribadian adalah faktor yang sangat berpengaruh terhadap keberhasilan seorang guru sebagai pengembang sumber daya manusia.Karena disamping sebagai pembimbing dan pembantu, guru juga berperan sebagai panutan.Mengenai pentingnya kepribadian guru,seorang psikolog terkemuka Prof.Dr Zakiah Dardjat ( 1982) menegaskan :
Kepribadian itulah yang akan menentukan apakah ia menjadi pendidik dan pembina yang baik bagi anak didiknya,ataukah akan menjadi perusak atau penghancur bagi hari depan anak didik terutama bagi anak didik yang masih kecil (tingkat SD) dan mereka yang mengalami kegoncangan jiwa (tingkat menngah) .Secara konstitsional,guru hendaknya berkepribadianh Pancasila dan UUD 45 yang beriman dan bertagwa kepada Tuhan YME,disamping itu dia harus punya keahlian yang di perlukan sebagai tenaga pengajar.
Karakteristik kepribadian yang berkaitan dengan keberhasilan guru adalah :1.fleksibilitas kognitip 2.keterbukaan psikologis.
1.FLEKSIBILITAS KOGNITIP GURU.
Fleksibilitas kognitif ( keluwesan ranah cipta ) merupakan kemampuan berpikir yang diikuti dengan tindakan secara simultan dan memadai dalam situasi tertentu.Kebalikanya adalah frgiditas kognitif atau kekakuan ranah cipta yang ditandai dengan kekurang mampuan berpikir dan bertindak yang sesuai dengan situasi yang sedang dihadapi.Guru yang fleksibel pada umunya di tandai dengan keterbukaan berpikir dan beradaptasi.Selain itu ia juga mempunyai resistensi (daya tahan ) terhadap ketertutupan ranah cipta yang prematur dalam pengamatan dan pengenalan.Ketika mengamati dan mengenali suatu objek atau situasi tertentu seorang guru yang fleksibel selalu berpikir kritis.Berpikir kritis adalah berpikir dengan penuh pertimbangan akal sehat yang di pusatkan pada pengambilan keputusan untuk mempercayai atau mengingkari sesuatu,dan melakukan atau menghindari sesuatu (Heger & Kaye,1990).
2.Keterbukaan Psikologis pribadi guru.
Hal lain yang menjadi paktor menentukan keberhasilan tugas guru adalah keterbukaan psikologs guru itu sendiri.Guru yang terbuka secara psikologi akan di tandai dengan kesediaanya yang relatip tinggi untuk mengkomunikasikan dirinya dengan faktor-faktor ekstern antar lain siswa,teman sejawat,dan lingkungan pendidikan tempatnya bekerja.Ia mau menerima kritik dengan ikhlas.Disamping itu ia juga memiliki emphati,yakni respon afektip terhadap pengalaman emosionalnya dan perasaan tertentu orang lain .(Reber,1988).Contohnya jika seorang muridnya di ketahui sedang mengalami kemalangan,maka ia turut bersedih dan menunjukan simpati serta berusaha memberi jalan keluar.
Keterbuksaan psikologis sangat penting bagi guru mengingat posisinya sebagai anutan siswa..Keterbukaan psikologis merupakan prakondisi atau prasyarat penting yang perlu dimiliki guru untuk memahami pikiran dan perasaan orang lain.Keterbukaan psikologis juga di perlukan untuk menciptakan suasana hubungan antar pribadi guru dan siswa yang harmonis,sehingga mendorong siswa untuk mengembangkan dirinya secara bebas dan tanpa ganjalan.
KOMPETENSI PROFESIONALISME GURU.
Pengertian kompetensi adalah kemampuan atau kecakapan.Selain kemampuan kompetensi juga berarti keadaan berwenang atau memenuhi syarat menurut ketentuan hukum.Jadi kompetensi guru adalah merupakan kemampuan guru dalam melaksanakan kewajiban –kewajibanya secara bertanggung jawab dan layak.
Pengertian guru profesional adalah guru yang melaksanakan tugas keguruan dengan kemampuan tinggi sebagai sumber kehidupan.
PENUTUP
Guru adalah tenaga pendidik yang tugas utamanya mengajar,dalam arti mengmbangkan ranah cipta,rasa dan karsa siswa sebagai implementasi konsep ideal mendidik.Karakteristik kepribadian guru meliputi : flksibilitas kognitip,dan keterbukaan psikologis.Kita berharap guru mampu berkompetisi dan bekerja secara profesional.Kompetensi guru adalah kemampuan dan kewenangan guru dalam melaksanakan profesinya,sedangkan profesionalisme berarti kualitas dan perilaku khusus yang menjadi ciri khas guru profesional,.guru juga di harapkan mampu melaksanankan PBM suatu kegiatan yang integral dan resiprokal antara guru dan siswa dalam situasi instruksional.Dalam situasi ini guru mengajar dan siswa belajar.
Guru juga di harapkan mampu mengembangkan kemampuanya,dalam mengajar.Guru di harapkan juga lebih dewasa dalam bersikap dan berpikir,sehingga mempunyai daya kompetensi dan psikilogis yang stabil.Pemerintah juga di harapkan lebih memperhatikan nasib kesejahteraan guru,sehingga guru juga mempunyai motivasi tinggi dalam mengajar.
Guru sangat terlibat dengan proses mengajar-belajar.Istilah proses mengajar – belajar ( PMB) lebih tepat daripada proses belajar mengajar ( PBM),alasanya karena dalam proses yang harus aktip duluan adalah guru lalu di ikuti aktivitas siswa (belajar ) bukan sebaliknya.Barlow seorang pakar psikologi pendidikan (1985) dan Good & Brophy (1990) hubungan timbul balik antar guru dan siswa di sebut teaching – learning process dan bukan learning-teaching process.
ARTI GURU DAHULU DAN SEKARANG.
Saat ini banyak berita-berita yang melecehkan posisi guru dan guru nyaris tidak mampu membela diri.Seorang politis Amerika Serikat Hugget ( 1985 ) mengutuk guru kurang professional sedang orang tua menuding guru tidak kompeten dan malas.Kalangan bisnis dan industripun memprotes guru karena hasil didikan mereka dianggap tidak bermanpaat.Tuduhan dan protes ini telah memerosotkan harkat dan martabat para guru.
Guru di hormati seperti seorang priyayi.Waktu itu penghasilan guru memadai bahkan lebih.Secara psikologis,harga diri ( self – esteem ) dan wibawa mereka juga tinggi,sehingga para orang tua pun berterima kasih bila anak-anaknya “di hajar” guru kalau berbuat kurang ajar .Posisi guru pada waktu itu sangat tinggi dan terhormat.
Namun kini para guru telah berubah drastis.Profesi guru adalah profesi yang kering,dalam arti kerja keras para guru membangun sumber daya manusia hanya sekedar untuk mempertahankan kepulan asap dapur mereka saja.Bahkan harkat dan derajat mereka di mata masyarakat merosot,seolah-olah menjadi warga negara second class ( kelas ke dua ).Kemerosotan ini terkesan hanya karena mereka berpenghasilan jauh di bawah rata-rata dari kalangan profesional lainya.
Wibawa guru pun kian jatuh di mata murid,khususnya murid-murid sekolah menengah, di kota-kota pada umumnya cenderung menghormati guru karena ada sesuatu.Mereka ingin mendapatkan nilai tinggi dan naik kelas dengan peringkat tinggi tanpa kerja keras. Sikap dan perilaku masyarakat demikian memang tidak sepenuhnya tanpa alasan yang bersumber dari guru.Ada sebagian guru yang berpenampilan tidak mendidik.Ada yang memberi hukuman badan (corporal punishment) di luar batas norma kependidikan,dan ada juga guru pria yang melakukan pelecehan seksual terhadap murid-murid perempuanya.
Kelemahan lain adalah kerendahan tingkat kompetensi professionalisme mereka.Penguasaan mereka terhadap materi dan metode pengajaran masih berada di bawah standar (Syah 1988).Ada dua hasil penelitian resmi yang menunjukan kekurang mampuan guru,khususnya guru sekolah dasar,hasil penenlitian Badan Litbang Depdikbud RI menyimpulkan bahwa kemampuan membaca siswa kelas VI SD di Indonesia masih rendah.Bahwa 76,95% siswa kelas VI SD tidak dapat menggunakan kamus.Yang mampu menggunakan kamus hanya 5 % secara sistematis dan benar.
Bukti lain kelemahan sebagian guru kita juga ditunjukan oleh hasil penelitian psikologi yang melibatkan responden sebanyak 1975 siswa. SD negri dan swasta di Jakarta. Kesimpulanya bahwa guru di sekolah –sekolah dasar tersebut tidak bisa mengindentifikasi siswa berbakat.(Anonim).Kenyataan seperti ini cepat atau lambat akan menjatuhkan prestise (wibawa prestasi).Kemerosotan prestise professional sering diikuti kemerosotan prestise sosial dan prestise material (Mutropin,1993),artinya para guru kita kini kurang di hargai oleh masyarakat di samping kehidupan materinya yang serba kurang.Akibatnya,tak mengherankan apabila diantara guru yang mengalami kelainan psikis keguruan yang di kenal sebagai teacher burnout berupa stress dan frustasi yang di tandai dengan banyak murung dan gampang marah (Barlow,1985),Tardif,1989).Boleh jadi,karena guru bornout (pemadaman guru) inilah maka sebagian oknum guru kita yang tak kuat iman,berbuat di luar batas norma edukatif dan norma susila seperti diatas.
2. ARTI GURU DI MASA MENDATANG
.Guru diartikan sebagai orang yang pekerjaanya mengajar.Tapi sesederhana itukah arti guru? McLeod, (1989) berasumsi guru adalah seseorang yang pekerjaanya mengajar orang lain. Kata mengajar dapat kita tapsirkan misalnya :
1.Menularkan pengetahuan dan kebudayaan kepada orang lain (bersipat kognitip).
2.Melatih ketrampilan jasmani kepada orang lain (psikomotorik)
3.Menanamkan nilai dan keyakinan kepada orang lain (afektip)
Jadi pengertian guru adalah tenaga pendidik yang pekerjaanya utamanya mengajar (UUSPN tahun 1989 Bab VII pasal 27 ayat 3).Dalam perspektif psikologi pendidikan,mengajar pada prinsipnya berarti proses perbuatan seseorang (guru) yang membuat orang lain (siswa) belajar,dalam arti mengubah seluruh dimensi perilakunya.
Jadi pada hakekatnya mengajar itu sama dengan mendidik.Karena itu tidaklah heran bila sehari-harinya sebagai pengajar lazim juga di sebut pendidik.
Guru menurut pasal 35 PP 38/1992 diperkenankan bekerja di luar tugasnya untuk memperoleh penghasilan tambahan sepanjang tidak mengganggu tugas utamanya.Kebolehan mengerjakan tugas lainya memberi kesan berkurangnyaderajat profesional keguruan, para guru walaupun tidak mengganggu tugas utama mereka sebagai pengajar,apalagi jika mengingat tidak tegasnya batasan tidak mengganggu tugas utama.Pantaskah seorang guru menjadi seorang calo karcis bioskop pada malam hari atau menjadi pedagagng asongan di stasiun pada hari-hari libur? Persoalan ini tampaknya akan terus berlangsung sampai pemerintah mampu menaikan gaji guru
.
Hal lain adalah sarjana non keguruan boleh menjadi guru asal mempunyai Akta mengajar.Akta ini dikeluarkan oleh LPTK (Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan) dan program akta pada fakultas tarbiyah untuk menjadi guru agama.Jadi seorang sarjana tehnik bisa menjadi guru.Konotasinya,semua sarjana non kependidikan boleh mengajar.
Tidak ada keharusan memiliki pengalaman pendidikan dan ijazah sarjana keguruan misalnya dari IKIP dan fakultas tarbiyah .
Kita memang tak perlu berburuk sangka.Namun yang perlu diwaspadai adalah kekurangmampuan mereka mengelola PBM,mengingat di perlukan waktu 5 tahun untk memperoleh SI untuk belajar dan berlatih mengelola PBM.Selain itu kenyataan di lapangan menunjukan bahwa out put LPTK seperti yang diakui oleh Mendikbud RI,belun memuaskan,terbukti dengan tidak sesuainya guru bidang studi dan rendahnya kualitas PBM,juga masih rendahnya kualitas dosen pengelola LPTK itu sendiri.
Idealnya seorang yang memiliki bakat untuk menjadi guru terlebih dahulu menempuh pendidikan formal keguruan selama kurun waktu tertentu sesuai dengan kebutuhan institusi kependidikan yang akan menjadi tempat kerjanya.Selain itu ragam mata kuliah yang dipelajari juga harus lebih spesipik dan berorientasi pada kompetensi dan profesionalisme keguruan yang memadai.
B. KARAKTERISTIK KEPRIBADIAN GURU
Menurut tinjauan psikologi,kepribadian berarti sipat hakiki individu yang tercermin pada sikap dan perbuatanya yang membedakan dirinya dari yang lain.McLeod (1989) mengartikan kepribadian (personality) sebagai sipat yang khas yang dimiliki oleh seseorang. Dalam hal ini kepribadian adalah karakter atau identitas.
Kepribadian adalah faktor yang sangat berpengaruh terhadap keberhasilan seorang guru sebagai pengembang sumber daya manusia.Karena disamping sebagai pembimbing dan pembantu, guru juga berperan sebagai panutan.Mengenai pentingnya kepribadian guru,seorang psikolog terkemuka Prof.Dr Zakiah Dardjat ( 1982) menegaskan :
Kepribadian itulah yang akan menentukan apakah ia menjadi pendidik dan pembina yang baik bagi anak didiknya,ataukah akan menjadi perusak atau penghancur bagi hari depan anak didik terutama bagi anak didik yang masih kecil (tingkat SD) dan mereka yang mengalami kegoncangan jiwa (tingkat menngah) .Secara konstitsional,guru hendaknya berkepribadianh Pancasila dan UUD 45 yang beriman dan bertagwa kepada Tuhan YME,disamping itu dia harus punya keahlian yang di perlukan sebagai tenaga pengajar.
Karakteristik kepribadian yang berkaitan dengan keberhasilan guru adalah :1.fleksibilitas kognitip 2.keterbukaan psikologis.
1.FLEKSIBILITAS KOGNITIP GURU.
Fleksibilitas kognitif ( keluwesan ranah cipta ) merupakan kemampuan berpikir yang diikuti dengan tindakan secara simultan dan memadai dalam situasi tertentu.Kebalikanya adalah frgiditas kognitif atau kekakuan ranah cipta yang ditandai dengan kekurang mampuan berpikir dan bertindak yang sesuai dengan situasi yang sedang dihadapi.Guru yang fleksibel pada umunya di tandai dengan keterbukaan berpikir dan beradaptasi.Selain itu ia juga mempunyai resistensi (daya tahan ) terhadap ketertutupan ranah cipta yang prematur dalam pengamatan dan pengenalan.Ketika mengamati dan mengenali suatu objek atau situasi tertentu seorang guru yang fleksibel selalu berpikir kritis.Berpikir kritis adalah berpikir dengan penuh pertimbangan akal sehat yang di pusatkan pada pengambilan keputusan untuk mempercayai atau mengingkari sesuatu,dan melakukan atau menghindari sesuatu (Heger & Kaye,1990).
2.Keterbukaan Psikologis pribadi guru.
Hal lain yang menjadi paktor menentukan keberhasilan tugas guru adalah keterbukaan psikologs guru itu sendiri.Guru yang terbuka secara psikologi akan di tandai dengan kesediaanya yang relatip tinggi untuk mengkomunikasikan dirinya dengan faktor-faktor ekstern antar lain siswa,teman sejawat,dan lingkungan pendidikan tempatnya bekerja.Ia mau menerima kritik dengan ikhlas.Disamping itu ia juga memiliki emphati,yakni respon afektip terhadap pengalaman emosionalnya dan perasaan tertentu orang lain .(Reber,1988).Contohnya jika seorang muridnya di ketahui sedang mengalami kemalangan,maka ia turut bersedih dan menunjukan simpati serta berusaha memberi jalan keluar.
Keterbuksaan psikologis sangat penting bagi guru mengingat posisinya sebagai anutan siswa..Keterbukaan psikologis merupakan prakondisi atau prasyarat penting yang perlu dimiliki guru untuk memahami pikiran dan perasaan orang lain.Keterbukaan psikologis juga di perlukan untuk menciptakan suasana hubungan antar pribadi guru dan siswa yang harmonis,sehingga mendorong siswa untuk mengembangkan dirinya secara bebas dan tanpa ganjalan.
KOMPETENSI PROFESIONALISME GURU.
Pengertian kompetensi adalah kemampuan atau kecakapan.Selain kemampuan kompetensi juga berarti keadaan berwenang atau memenuhi syarat menurut ketentuan hukum.Jadi kompetensi guru adalah merupakan kemampuan guru dalam melaksanakan kewajiban –kewajibanya secara bertanggung jawab dan layak.
Pengertian guru profesional adalah guru yang melaksanakan tugas keguruan dengan kemampuan tinggi sebagai sumber kehidupan.
PENUTUP
Guru adalah tenaga pendidik yang tugas utamanya mengajar,dalam arti mengmbangkan ranah cipta,rasa dan karsa siswa sebagai implementasi konsep ideal mendidik.Karakteristik kepribadian guru meliputi : flksibilitas kognitip,dan keterbukaan psikologis.Kita berharap guru mampu berkompetisi dan bekerja secara profesional.Kompetensi guru adalah kemampuan dan kewenangan guru dalam melaksanakan profesinya,sedangkan profesionalisme berarti kualitas dan perilaku khusus yang menjadi ciri khas guru profesional,.guru juga di harapkan mampu melaksanankan PBM suatu kegiatan yang integral dan resiprokal antara guru dan siswa dalam situasi instruksional.Dalam situasi ini guru mengajar dan siswa belajar.
Guru juga di harapkan mampu mengembangkan kemampuanya,dalam mengajar.Guru di harapkan juga lebih dewasa dalam bersikap dan berpikir,sehingga mempunyai daya kompetensi dan psikilogis yang stabil.Pemerintah juga di harapkan lebih memperhatikan nasib kesejahteraan guru,sehingga guru juga mempunyai motivasi tinggi dalam mengajar.
Diabetes Mellitus
Dewasa ini penderita diabetes mellitus di Indonesia semakin meningkat. Penderita terbesar yaitu pada umur dewasa dan diabetes mellitus tidak mengenal status sosial ekonomi.Dampak dari diabetes mellitus ini adalah dapat menurunkan produktivitas dan sumber daya manusia di samping itu juga bisa menimbulkan komplikasi kronis yaitu,penyakit jantung kronis, hipertensi, otak, system syaraf, hati, mata dan ginjal
Diabetes merupakan salah satu penyakit degeratif yang mana mengganggu metabolisme karbohidrat,lemak,dan protein.Seseorang di katakan menderita dibetes mellitus apabila kadar gula dalam darah dan urine itu tinggi.Jadi diabetes mellitus suatu penyakit yang disebabkab peningkatan gula dalam darah akibat kekurangan hormon insulin.
1. Penyebab Diabetes Mellitus
Meningkatnya kadar gula dalam darah akibat kekurangan hormon insulin faktor lain penyebab diabetes mellitus adalah obesitas atau kegemukan.obesitas adalah penyakit epidemik yang memicu seseorang terserang diabetes mellitus.juga dipengaruhi oleh perubahan gaya hidup atau pola makan yang salah.misalnya pola makan sehari-hari yang kurang sehat(asal kenyang)atau mengkonsumsi makanan yang enak-enak yang banyak mengandung lemak sehingga gizi kurang seimbang,kurang mengkonsumsi sayur-sayuran,buah dan serat.
Ada 2 jenis tipe diabetes mellitus,yaitu:
Diabetes mellitus tipe I
Diabetes mellitus ini sangat tergantung sekali dengan insulin atau yang disebut dengan insulin-dipenden diabetes atau dibetes anak-anak.Tubuh sangat memerlukan insulin karena terjadinya kerusakan di sel beta pankreas,sehingga tubuh tidak bisa menghasilkan insulin dalam darah.Gejala diabetes mellitus tipe1 ini adalah:sering kencing dimalam hari,sering lapar dan haus,dan tipe1 ini sering diderita oleh anak-anak maupun orang dewasa.Diabetes tipe1 tidak dapat dicegah dengan dan tidak bisa disembuhkan walau melalui diet dan olahraga,karena penderita biasnya memiliki kesehatan dan berat badan yang baik saat menderita penyakit ini.pada tahap awal tubuh mempunyai sensitifitas maupun respon yang normal terhadap insulin.penderita tipe1 ini dapat diobati dengan menggunakan insulin,melalui alat monitor pengujian darah,yaitu untuk mengawasi dan meneliti tingkat gula dalam darah.tanpa bantuan insulin seseorang bisa menjadi,bahkan meninggal.gula daarah yang normal adlah(80-110mg/dl saat berpuasa)dan 110-160gr/dl setelah makan.
2. diabetes mellitus tipe2.
Diabetes mellitus tipe 2 (non insulin),atau diabetes yang tidak tergantung pada insulin.Penyebebnya adalah kekurangan insulin dalam darah di karenakan insulin yang ada tidak tidak bisa bekerja dengan baik.Fungsi insulin untuk membantu metabolisme glukosa tidak ada/kurang,sehingga gula dalam darah tinggi menyebabkan terjadinya hiperglikimiea.Obesitas atau kegemukan sangat rentan terhadad tipe 2 ini dan biasanya menyerang usia diatas 30 tahun keatas.Diabetes mellitus tipe 2 bisa di obati dengan obat2 anti diabetes,diet,pengurangan berat badan dan terapi diet untuk menurunkan kadar gula darah untuk mencegah komplikasi.
11. Gejala-gejala diabetes mellitus
Gejala yang khas adalah 3 B.Banyak makan,banyak minum dan banyak kencing,sering merasa kesemutan pada jari-jari tangan,badan terasa lemas,gatal2 dan bila ada lukas suka untuk di sembuhkan,berat badan juga turun secara drastis.
111. Mencgah dan mengobati Diabetes mellitus
Diabetes mellitus bisa di cegah dengan menerapkan pola hidup yang sehat dan gizi yang seimbang,mengkonsumsi sayuran,buah dan serat,membatasi makannan yang tinggi karbohidrat protein dan lemak,mempertahankan berat badan,serta olah raga yang teratur.
Penyakit Diabetes Mellitus tidak bisa di sembuhkan.Pengobatan penderita DM ialah hanya untuk mengurangi gejala,mencegah komplikasi dan menurunkan berat badabn melalui
1. Diit. Mengatur pola makan sendiri yang sehat dan gizi yang seimbang, teratur dan disiplin.
2. Obat/suntikan anti diabetes di berikan namun harus tetap diet.
3. Olah raga,lakukan olah raga secara teratur 3-4 kali seminggu salama 20- 30 menit(misal,jalan kaki cepat,atau senam.)Tujuan olah raga ini adalah memperbaiki aktivitas insulin,membantu menurunkan berat badan pada penderita obesitas.
4. Selalu konsultasi gizi kepada dokter atau ahli gizi dan mengontrol gula darah secara rutin dan teratur.
IV. Komplikasi
Terjadi komplikasi jika kadar gula tinggi secara terus menerus,Banyak komplikasi yang di timbulkan oleh DM.Ini bisa terjadi pada semua pembuluh darah(stroke),pembuluh darah mata glukoma,pembuluh darah ginjal,disfungsi seksual,hati,jantung,katarak dan retinopati.Koplikas juga membahayakan jiwa maupun mempengaruhi hidup sesorang. Ada komplikasi yaitu:
Diabetes merupakan salah satu penyakit degeratif yang mana mengganggu metabolisme karbohidrat,lemak,dan protein.Seseorang di katakan menderita dibetes mellitus apabila kadar gula dalam darah dan urine itu tinggi.Jadi diabetes mellitus suatu penyakit yang disebabkab peningkatan gula dalam darah akibat kekurangan hormon insulin.
1. Penyebab Diabetes Mellitus
Meningkatnya kadar gula dalam darah akibat kekurangan hormon insulin faktor lain penyebab diabetes mellitus adalah obesitas atau kegemukan.obesitas adalah penyakit epidemik yang memicu seseorang terserang diabetes mellitus.juga dipengaruhi oleh perubahan gaya hidup atau pola makan yang salah.misalnya pola makan sehari-hari yang kurang sehat(asal kenyang)atau mengkonsumsi makanan yang enak-enak yang banyak mengandung lemak sehingga gizi kurang seimbang,kurang mengkonsumsi sayur-sayuran,buah dan serat.
Ada 2 jenis tipe diabetes mellitus,yaitu:
Diabetes mellitus tipe I
Diabetes mellitus ini sangat tergantung sekali dengan insulin atau yang disebut dengan insulin-dipenden diabetes atau dibetes anak-anak.Tubuh sangat memerlukan insulin karena terjadinya kerusakan di sel beta pankreas,sehingga tubuh tidak bisa menghasilkan insulin dalam darah.Gejala diabetes mellitus tipe1 ini adalah:sering kencing dimalam hari,sering lapar dan haus,dan tipe1 ini sering diderita oleh anak-anak maupun orang dewasa.Diabetes tipe1 tidak dapat dicegah dengan dan tidak bisa disembuhkan walau melalui diet dan olahraga,karena penderita biasnya memiliki kesehatan dan berat badan yang baik saat menderita penyakit ini.pada tahap awal tubuh mempunyai sensitifitas maupun respon yang normal terhadap insulin.penderita tipe1 ini dapat diobati dengan menggunakan insulin,melalui alat monitor pengujian darah,yaitu untuk mengawasi dan meneliti tingkat gula dalam darah.tanpa bantuan insulin seseorang bisa menjadi,bahkan meninggal.gula daarah yang normal adlah(80-110mg/dl saat berpuasa)dan 110-160gr/dl setelah makan.
2. diabetes mellitus tipe2.
Diabetes mellitus tipe 2 (non insulin),atau diabetes yang tidak tergantung pada insulin.Penyebebnya adalah kekurangan insulin dalam darah di karenakan insulin yang ada tidak tidak bisa bekerja dengan baik.Fungsi insulin untuk membantu metabolisme glukosa tidak ada/kurang,sehingga gula dalam darah tinggi menyebabkan terjadinya hiperglikimiea.Obesitas atau kegemukan sangat rentan terhadad tipe 2 ini dan biasanya menyerang usia diatas 30 tahun keatas.Diabetes mellitus tipe 2 bisa di obati dengan obat2 anti diabetes,diet,pengurangan berat badan dan terapi diet untuk menurunkan kadar gula darah untuk mencegah komplikasi.
11. Gejala-gejala diabetes mellitus
Gejala yang khas adalah 3 B.Banyak makan,banyak minum dan banyak kencing,sering merasa kesemutan pada jari-jari tangan,badan terasa lemas,gatal2 dan bila ada lukas suka untuk di sembuhkan,berat badan juga turun secara drastis.
111. Mencgah dan mengobati Diabetes mellitus
Diabetes mellitus bisa di cegah dengan menerapkan pola hidup yang sehat dan gizi yang seimbang,mengkonsumsi sayuran,buah dan serat,membatasi makannan yang tinggi karbohidrat protein dan lemak,mempertahankan berat badan,serta olah raga yang teratur.
Penyakit Diabetes Mellitus tidak bisa di sembuhkan.Pengobatan penderita DM ialah hanya untuk mengurangi gejala,mencegah komplikasi dan menurunkan berat badabn melalui
1. Diit. Mengatur pola makan sendiri yang sehat dan gizi yang seimbang, teratur dan disiplin.
2. Obat/suntikan anti diabetes di berikan namun harus tetap diet.
3. Olah raga,lakukan olah raga secara teratur 3-4 kali seminggu salama 20- 30 menit(misal,jalan kaki cepat,atau senam.)Tujuan olah raga ini adalah memperbaiki aktivitas insulin,membantu menurunkan berat badan pada penderita obesitas.
4. Selalu konsultasi gizi kepada dokter atau ahli gizi dan mengontrol gula darah secara rutin dan teratur.
IV. Komplikasi
Terjadi komplikasi jika kadar gula tinggi secara terus menerus,Banyak komplikasi yang di timbulkan oleh DM.Ini bisa terjadi pada semua pembuluh darah(stroke),pembuluh darah mata glukoma,pembuluh darah ginjal,disfungsi seksual,hati,jantung,katarak dan retinopati.Koplikas juga membahayakan jiwa maupun mempengaruhi hidup sesorang. Ada komplikasi yaitu:
Subscribe to:
Posts (Atom)